BacaKisah Nyata : Cerita Dewasa Bercinta Dengan Adik Ipar Ku Cerita Bokep : Cerita Dewasa Bercinta Dengan Adik Ipar Ku. Sebut saja namaku Andy, umur 35 tahun sepadan dengan umur istriku tercinta . Kami telah berkeluarga dengan dikarunia 2 orang anak. Istriku adalah anak ke 2 dari empat saudara yang kebetulan semuanya wanita dan semuanya telah
Jikasedang berada di Semarang dan ingin menguji keberanian di hotel angker dalam kumpulan cerita horor nyata tadi, kamu bisa mendatangi tempat ini. Tapi, jangan lupa minta izin dengan penjaga tempat tersebut terlebih dahulu, ya!. Baca juga: Yuk, Baca Kumpulan Puisi Roman Picisan yang Bikin Baper di Sini! 2. Kamar Kosong di Rumah Sakit. Kisah ini terjadi saat shift malam di salah satu rumah
KisahNyata Cinta Terlarang, kisah cinta apa pun wujud dan penghujungnya merupakan salah satu dari ragam kisah cerita yang selalu dicari dan diperdengarkan ulang dalam panggung perjalanan sejarah.Pertautan antara dua hati dan dua kasih, yang diikuti dengan pertautan segala apa yang sebelumnya menyertai masing-masing dari keduanya menjadi salah satu elemen yang turut memperindah dunia fana ini.
CeritaDewasa - Izinkan saya bercerita pengalaman nyata pribadi saya beberapa bulan yang lalu perkenalkan nama saya Rudy umur baru 19 thn.. Orang bilang Saya ganteng dan supel saya masih sekolah STM (pernah g naik kelas) di kota kembang. saya mempunyai kisah yang sangat mendebarkan jika saya ingat ingat.. "kejadian mesum yang melibatkan adik kandung Read More »
CeritaNyata: Aku Dientot oleh pacar dan ayahku - cerita dewasa terbaru. Aku adalah anak tunggal. Ibuku adalah seorang wanita yang disiplin dan agak keras sedangkan ayahku kebalikannya bahkan bisa dikatakan bahwa ayah di bawah bendera ibu. Bisa dikatakan ibulah yang lebih mengatur segala-galany a dalam keluarga.
E234. Cerita Sex – setelah sebelumnya ada kisah Bermula Dari Nonton BF Bareng Teman Kost Cewek, kini ada cerita Kisah Nyata Istri Tetangga Yang Butuh Kepuasan. selamat membaca dan menikmati sajian khusus bacaan terbaru cerita sex bergambar yang hot dan di jamin seru meningkatkan nafsu birahi seks ngentot. Sekitar satu bulan yang lalu tepatnya di hari minggu sekitar jam subuh Aku keluar rumah untuk olah raga atau berlari subuh sebagaimana yang kulakukan setiap hari minggu subuh. Namun, kali ini lari subuh yang kulakukan sangat bermakna, sebab aku ditemani oleh seorang tetangga dekat. Sebut saja namanya “Dina”. Dia adalah Suami sah orang lain yang sudah memiliki 2 orang anak, tapi penampilannya masih cukup menarik. Kulitnya mulus, putih dan tubuhnya langsing. oia, Kenalkan nama saya Rano. Usia 38 tahun, tinggi 150 cm dan berat badan 60 kg, warna kulit coklat kehitaman serta rambut lurus. Ketika aku keluar melewati pintu pagar, secara samar-samar aku melihat sesosok tubuh dengan kaos warna hitam melekat di tubuhnya serta celana setengah panjang tergantung di atas lututnya membuka pintu rumahnya lalu mengikutiku. Aku tetap saja jalan agak cepat dan berpura-pura tidak memperhatikannya, tapi saat aku memasuki sebuah lorong, iapun semakin dekat di belakangku. Aku sangat yakin kalau Dina sengaja mengejarku untuk berlari subuh bersama. “Pak, tunggu Pak” panggilnya dari belakang, tapi aku tetap berlari, tapi sengaja kukurangi kecepatannya agar ia bisa lebih dekat denganku. “Pak, tunggu donk Pak, aku capek nih, kita sama-sama aja” teriaknya dengan suara yang tidak terlalu keras. Setelah kudengar nafasnya terengah-engah karena jaraknya sudah semakin dekat denganku, mungkin sekitar 10 meter di belakangku, aku lalu berhenti menunggunya, sebab kedengarannya ia capek sekali. “Ada apa Bu, kenapa ibu mengejarku?” tanyaku sambil berhenti. “Tidak ada apa-apa. Aku hanya mengejar bapak agar kita bisa lari bersama, biar lebih santai dan kita bisa sambil ngobrol” katanya dengan nafas terputus-putus karena kecapean. Setelah Dina berada di samping kiriku, kami lalu lari bersama, tapi kali ini tidak terlalu kencang, bahkan terkesan lari-lari kecil, yang penting tubuh kami bisa bergerak-gerak sehingga terkesan berolahraga pagi. “Ngomong-omong, apa ibu juga secara rutin lari subuh setiap hari minggu?” tanyaku pada Dina sambil berlari kecil. “Nggak kok, cuma kebetulan kudengar pintu rumah bapak terbuka dan kulihat bapak keluar berpakaian olah raga, sehingga tiba-tiba aku juga tertarik untuk menyegarkan tubuh dan menghirup udara subuh” jawabnya. “Kenapa Nggak sekalian keluar sama suami ibu atau anak-anak ibu?” tanyaku lagi sambil tetap berlari. “Anu Pak, suami saya itu baru saja pulang dari jaga malam, maklum kerjaan satpam jarang sekali bermalam di rumah” jawabnya santai. Kebetulan suami Dina tugas malam sebagai satpam pada salah satu perusahaan swasta di kota kami. Mendengar ucapan Dina itu, aku jadi terpancing untuk bertanya lebih jauh tentang kehidupan rumah tangganya. Apalagi kami sudah sering bicara humor. Aku sangat paham kalau Dina orangnya terbuka, lugu dan sedikit genit. Aku merasa berpeluang besar untuk bertanya lebih banyak padanya soal hubungannya dengan suaminya. “Maaf Bu, kalau aku terlalu jauh bertanya. Jadi kedua anak ibu itu dicetak pada siang hari semua donk, sebab suami ibu jarang berada di rumah pada malam hari,” kata saya pada Dina, namun ia tetap tidak tersinggung, bahkan nampaknya ia tetap bersikap biasa-biasa saja. “Bukan pada siang hari Pak, tapi pada subuh dan pagi hari, sebab biasanya suami saya pulang pada subuh hari dan langsung saja mengambil jatah malamnya, apalagi dalam keadaan ia haus,” katanya santai. Setelah capek, kami beristirahat sejenak di atas jembatan sambil bersandar di pagar besi jembatan. Kebetulan di atas jembatan itu, banyak orang sedang ngobrol dan membahas masalahnya masing-masing. “Bu Din, kalau begitu waktu anda berhubungan dengan suami anda selalu singkat dan dilakukan secara terburu-buru, sebab anak-anak anda sudah mulai bangun, lagi pula suami anda sangat ngantuk” pancingku padanya. “Yah begitulah kebiasaan kami, lalu mau apa lagi jika memang waktunya yang paling tepat hanya saat itu. Sebab di siang hari, anak-anak kami pada berkeliaran dalam rumah dan tamu-tamupun yang datang harus disambut” katanya serius, tapi tetap santai. “Kalau begitu anda tidak pernah menikmati hubungan suami istri yang sebenarnya sebagaimana layaknya suami istri” pancingku lagi. “Kenapa tidak, kami merasa sama-sama menikmatinya. Buktinya kami punya dua orang anak” katanya serius sekali sambil memandangiku. Tanpa berhenti bicara, kami lalu berjalan lagi memutar ke jalan menuju rumah kami kembali. Aku coba memikirkan apa lagi yang dapat kutanyakan pada Dina mengenai hubungannya dengan suaminya. Ini kesempatan emas bagiku untuk mengetahui lebih dalam lagi tentang kehidupannya di atas ranjang bersama suami, sebab aku berniat membuat ia penasaran agar merasa membutuhkan sex lebih dari yang didapatkan dari suaminya. Aku sebenarnya ingin merangsang dia agar mau melakukan bersama denganku. “Bu Din, sex itu sebenarnya melebihi dari apa yang anda lakukan bersama suami anda. Suami-Istri harus menikmati kepuasan berkali-kali minimal selama 3 jam tanpa sedikitpun rasa tergesa-gesa dan takut. Menerapkan berbagai macam gaya dan posisi. Anda tentu tidak sempat menikmati semua itu khan?” jelas saya pada Dina panjang lebar. “Oh yah, tapi bagaimana caranya jika suamiku tidak memungkinkan melakukan hal itu atau tidak mau melakukannya?” tanyanya serius. Nafas Dina sangat keras kedengaran ketika ia selesai menanyakan hal itu, bahkan sempat memandangiku dengan penuh harap dan bergairah. “Sekiranya ada orang lain yang bersedia memberikan kenikmatan itu pada Ibu Dina, apa ibu tidak keberatan menerimanya?” tanyaku lebih berani. “Orang lain siapa misalnya?” tanyanya sambil berhenti. “Sa.. Sa.. Saya misalnya. Maaf ini hanya sekedar misal Bu” jelasku sedikit khawatir kalau-kalau ia tersinggung dan memarahiku. “Be.. Betulkah ucapan bapak itu? Mana bapak mau sama saya” ucapannya. “Boleh saja terjadi jika memang hal itu sama-sama dibutuhkan, apalagi terhadap wanita cantik lagi muda seperti ibu Dina ini” ucapku sambil tersenyum memandangi wajah ibu Dina yang bertubuh langsing itu. “Ha.. Ha.. Ha, bisa aja bapak ini. Gombal ni yee” katanya terbahak. “Betul Bu. Aku serius. Aku tidak main-main nih..” kataku tegas. Mendengar ketegasanku itu, Ibu Dina tersentak kaget dan tiba-tiba meraih tanganku lalu mengajakku berhenti di pinggir jalan. Sambil kami berhadap-hadapan dengan jarah sekitar 2 jengkal. Dina lalu berkata “Bila ucapan bapak itu benar dan serius, akupun serius dan bersedia. Tapi bagaimana caranya Pak agar perbuatan kita lebih aman?” tanyanya. “Suamimu biasanya bangunnya jam berapa?” tanyaku lebih mengarah lagi. “Biasanya jam atau siang” jawabnya serius sekali. “Kebetulan sekali istri dan anak-anakku mau pulang kampung membesuk keluarga. Mungkin jam sore baru balik. Bagaimana kalau ibu bilang sama anak-anaknya bahwa ibu mau ke pasar, lalu ibu masuk ke rumahku?” tawaranku lebih lanjut. “Oke, tunggu saja Pak. Sebentar aku akan masuk dari pintu belakang rumah bapak biar tidak ada yang melihatku” katanya berbisik. Setelah kami sepakat, kami lalu berpisah dan lewat jalan yang berbeda agar tetangga tidak curiga pada kami, apalagi sudah jam menit. Hanya sekitar 5 menit setelah aku masuk ke rumah, pintu belakang rumah kelihatan terbuka dengan pelan. Ternyata Ibu Dina menepati janjinya. Ia masuk dengan pelan tanpa mengganti pakaian yang dipakainya tadi. Hanya saja bau tubuhya terasa lebih harum menyengat di hidungku. “Bu, adakah yang melihat ibu ke sini?” tanyaku setelah aku menutup dan mengunci pintu depan dan belakang. “Tidak ada Pak. Suamiku masih tertidur nyenyak dan anak-anakku lagi main di luar dengan teman-temannya. Aku mengunci pintu dari luar” katanya sambil jalan menuju tempat tidurku. Setelah kami duduk berdampingan di pinggir tempat tidur, kami sempat bertatapan muka tanpa sepatah katapun sejenak. Namun, karena kami sudah saling penasaran dan saling terbakar nafsu, maka kami lalu segera berbalik arah sehingga kami saling berhadap-hadapan dengan jarak yang dekat sekali. Karena dekatnya, maka nafas Dina terasa menyapu hidungku yang membuat aku sedikit gemetar. “Ayo Bu kita mulai permainannya” pintaku sambil kuulurkan kedua tanganku untuk meraih kedua tangannya. “Terserah bapaklah. Aku turuti saja kemauan bapak” katanya sambil menatap wajahku. Mula-mula aku menyentuh kedua tangannya, lalu naik ke lengan, bahu, leher, pipi dan telinganya sampai mengelus-elus rambut dan dagunya. Dina hanya diam menerima perlakuanku. Namun setelah kedua tanganku merangkul punggungnya dan mencium pipi dan bibirnya, iapun mulai bergerak membalasnya, sehingga kami saling berpagutan dan mengisap. “Boleh saya masukkan tanganku Bu?” tanyaku sambil menyelusupkan kedua tanganku masuk di balik kaos yang dipakainya dan secara perlahan menembus masuk di balik BH tipis yang dikenakannya. Dina hanya mengangguk sambil merangkulku dengan keras dan merapatkan tubhnya di tubhku, sehingga terasa hangatnya di dadaku. “Boleh kubuka pakaiannya Bu?” tanyaku lagi setelah puas memainkan kedua payudaranya dari dalam pakaiannya. Ia lagi-lagi hanya mengangguk dan melonggarkan rangkulannya guna memudahkan aku melucuti pakaiannya. Setelah kaos dan BH yang dikenakannya semuanya terlepas dari tubuhnya, aku sejenak melepaskan rangkulan dan pagutan untuk memperhatikan indahnya bentuk tubuhnya yang telanjang, terutama kedua payudaranya yang tergantung di dadanya. Aku sempat terperangah ketika menyaksikan kedua payudaranya yang sangat putih dan mulus, bahkan ukurannya cukup sederhana dan masih keras seperti belum pernah terjamah saja. Maklum kedua anaknya tidak pernah menetekinya, sebab keduanya sejak lahir memang dibiasakan meminum air susu kaleng dengan botol. Setelah puas memandanginya, aku segera meraih kedua bukit kembarnya dan menyerangnya secara bergantian dengan mulutku. Kuhisap putingnya berkali-kali agar ia cepat terangsang. Dina hanya bergelinjang dan berdesis. “Aduh, cepat buka Pak, aku sudah tidak tahan nih. Ayo Pak” pintanya berkali-kali, namun aku sengaja tidak peduli ucapannya. Bahkan aku semakin mempercepat isapanku pada teteknya, lehernya, pusarnya dan seluruh tubuh telanjangnya. “Ayo donk Pak, buka cepat pakaiannya, aku sudah tak tahan” pintanya lagi. Kali ini kubuka bajuku lalu celana panjang yang kupakai berlari tadi. Setelah tersisa hanya celana kolorku saja, aku lalu menurunkan celana setengah panjang yang dikenakannya, sehingga kami sama-sama setengah bugil. Kami saling berpelukan dan bergulingan di atas kasur sambil saling meraba seluruh tubuh. Setelah itu aku mengangkanginya, lalu menelanjanginya setelah menelanjangi diriku. Kini kami sudah sama-sama bugil tanpa sehelain benangpun menutupi tubuh kami. “Pak, ayo dong Pak. Masukkan cepat, aku sudah ingin sekali menikmatinya biar cepat selesai” bisiknya sambil menarik tubuhku lebih dekat ke arah kemaluannya. Aku patuhi permintaannya. Aku dengan mudah membuka kedua pahanya, sehingga nampak jelas kelentitnya yang mungil berwarna merah jambu muda. Terasa sedikit basah oleh cairan pelicin yang keluar dari sela-sela vaginanya. Bulu-bulu yang tumbuh di sekitarnya cukup tipis dan rapi seolah terawat dengan baik. “Tahan donk sayang, waktu kita masih panjang. Lagi pula kan aku akan tunjukkan semua permainanku yang belum pernah ibu rasakan” pintaku sambil meraba-raba dan sesekali menusuk-nusuk dengan telunjuk pada lubang yang sedikit menganga di antara kedua pahanya itu. “Boleh kucium dan kujilat inimu Bu?” tanyaku sambil mendekatkan kepalaku ke selangkangannya. “Terserah dech, tapi jangan lama-lama, sebab aku semakin tak tahan lagi” katanya pasrah. Dina bergelinjang kuat. Pantatnya terangkat-angkat ketika aku menusuk-nusukkan lidahku ke lubang kemaluannya, apalagi saat aku menggigit-gigit kecil kelentitnya yang agak keras dan kenyal itu. Ia semakin berdesis dan setengah berteriak akibat perlauanku yang mengasyikkan itu. Ia sangat menikmatinya, bahkan menekan kepalaku lebih dalam lagi. “Boleh kumasukkan sekarang Bu?” tanyaku meski aku yakin ia sangat mendambakannya dari tadi. Secara berlahan tapi pasti, ujung kontolku mulai menyentuh kelentitnya lalu bergeser mencari lubangnya. Setelah ketemu, sedikit demi sedikit mulai menyelusup masuk. Bahkan ketika masuk separoh, aku berniat berlama-lama disiti, tapi dasar wanita yang sudah sangat penasaran, maka ia segera menarik punggungku dan mengangkat tinggi-tinggi pantatnya, sehingga kontolku amblas seluruhnya tanpa bisa lagi kukendalikan. “Aahhkkhh.. Uukk.. Hhmm.. Eeanaakk.. Sesekaali. Teerus Pak, ayoo.. Gocokk.. Llrr.. Hh.. Aauuhh” itulah suara yang sempat dikeluarkan dari mulut Dina ketika gocokan kontolku semakin keras dan cepat. Ia bagaikan orang kehausan yang menemukan air minum. Diteguknya keras-keras dan napasnya seolah terputus sejenak menahan rasa kenikmatan yang kuberikan. Tanpa bicara lagi, Dina langsung memutar tubuhnya, sehingga ia berada di atas mengangkangiku. Ia bagaikan orang naik kuda. Bunyi pantatnya sangat keras beradu dengan perutku, karena ia duduk di atasku sambil membelakangi wajahku. “Akkhh.. Uuhh.. Uuhh.. Aakkhh..” Suara itulah yang sempat keluar dari mulutku ketika kurasakan nikmatnya vagina Dina yang menjepit kemaluanku. Ia seolah tak kenal lelah dan tak mau berhenti melompat di atasku. “Akkhh.. Buu.. Buu..’ berhenti dulu donk. Kita istirahat dulu. Aku kecapean nih” teriakku ketika kurasakan ada cairan hangat yang mulai mau menyelusup keluar di ujung perutku. Tapi Dina tetap saja bergerak dan bergoyang pinggul di atasku tanpa peduli ucapanku. Karena ia tak mau berhenti, aku segera bangkit dan berlutut sehingga ia secara otomatis nungging di depanku. Aku langsung hantam dari belakang dan menggocok keras serta cepat hingga terasa cairan hangatku sudah berada di ujung penisku. Aku sudah tidak peduli di mana mau tumpah, apa di luar atau di dalam kemaluan Dina. Yang penting puas. “Pak, cepat donk, terus gocok dengan keras, ayohh.. Uuhh.. Aahh.. Uummhh.. Auhh” kata Dina terputus-putus. Sedetik kemudian, Dina berteriak sedikit keras “Aiihh.. Aakuu.. Kkeeluuaarr.. Paa” dan saat itu pula aku tak mampu mengendalikan diri, sehingga cairan hangatkupun tumpah ke dalam rahim Dina. Apa mau dikata, nasi sudah jadi bubur. Kami saling memberi kenikmatan yang luar biasa. Pertemuan kemaluan kami terasa sangat rapat dan seolah melekat, sehingga terasa gemetar seluruh tubuh kami. Dina langsung telungkup dan merapatkan perutnya ke kasur, sementara aku tetap menindihnya. Setelah hampir 2 menit kami tidak bergerak, akhirnya kami saling telentang puas. Namun, tiba-tiba muncul rasa ketakutan dalam hati saya kalau-kalau Dina hamil akibat cairan kentalku masuk ke rahimnya. “Pak, terima kasih atas kenikmatan yang kau berikan. Aku sama sekali baru kali ini merasakannya. Ternyata selama ini aku belum pernah merasakan kepuasan dan menikmati sex yang sebenarnya dari suami saya. Kepuasan yang kuterima dari suami saya selama ini hanyalah semu dan..” belum selesai bicara, aku segera memotongnya dan berkata “Maaf Bu bila kenikmatan yang sempat kuberikan masih sedikit, sebab sedianya aku akan memberikan sebanyak mungkin, tapi lain kali saja, sebab aku capek sekali. Habis kita baru saja lari subuh” balasku. Setelah itu, kami saling berpelukan dan memberi ciuman perpisahan, lalu kami bangkit menuju kamar mandi untuk membersihkan tubuh. Di dalam kamar kami saling berbisik karena takut ada orang lain yang mendengar pembicaraan kami. Setelah kami berpakaian lengkap seperti semula, aku lalu membuka pintu belakang rumahku dan memeriksa kalau-kalau ada orang lain yang lalu lalang dan mencurigakan, tapi ternyata sepi. Aku masih mau tahan agar Dina istirahat sejenak untuk melanjutkan ronde berikutnya, tapi tiba-tiba Dina melihat jam tangannya lalu segera pamit keluar karena katanya sudah pukul menit siang. Suaminya sudah hampir bangun. Iapun cepat-cepat kembali ke rumahnya. Besoknya kami sempat ketemu seperti layaknya tetangga dan kami pura-pura bersikap biasa-biasa saja, namun hari minggu berikutnya, kamipun kembali berlari subuh bersama, tapi kami hanya sepakat untuk mengulangi persetubuhan kalau ada kesempatan kapan-kapan saja. Aku menjanjikan tip yang lebih nikmat lagi, dan iapun setuju. Kisah Nyata Istri Tetangga Yang Butuh Kepuasan by – Cerita Dewasa, Cerita Seks Hot, Cerita Mesum, Cerita ngewe, Cerita Panas, Cerita Ngentot, Kisah Pengalaman Seks, Cerita Porno, Cerita Bokep indo.
ceritabokepindonesia – Kisah Nyata Sek Sedarah Paling Nafsu Liat Kakak Ku Pakai Baju Yg Ketat Nama saya John, saya tiga bersaudara, saya anak kedua dimana kakakku perempuan berusia 4 tahun lebih tua dariku. Saya ngin menceritakan kejadian yang menimpa kehidupan seks saya 2 tahun yang lalu. Cerita Pada waktu itu saya berumur 17 tahun masih 1 smu, sedangkan kakak saya berusia 21 tahun dan sudah kuliah. Kakak saya orangnya sangat sexy, orang bilang mukanya sexy banget, demikian pula postur tubuhnya, tinggi 160 cm, kulit putih dan bra sya kira 36-an, tapi yang paling menyolok dari dia adalah pantatnya yang bulat besar dan bahenol. Jika berjalan ke mal ataupun kemanapun dia pergi, orang selalu memandang goyangan pinggul dan pantatnya. Sampai-sampai saya sebagai adik kandungnyapun sangat menyukai pantat dan pinggul kakakku itu. Kebetulan kakakku menyukai baju-baju model ketat dan celana ketat sehingga sangat mencetak kemontokan dan keindahan tubuhnya. Apalagi jika dirumah, dia selalu memakai celana tidur ketat tipis yang mencetak belahan pantat dan celana dalamnya. Sebagai remaja yang baru puber dan juga olok-olok dari teman-temanku diam-diam aku sangat terangsang bila melihat pinggul kakakku. Sebaga efek sampingnya aku sering melakukan onani di kamarku atau di kamar mandi sambl membayangkan gimana rasanya kontolku dijepit diantara pantat montoknya. Keinginan itu kurasakan sejak aku duduk di bangku 1 smu ini, aku sering mencuri-curi pandang untuk mengitip CD-nya apabila dia memakai rok. Dia mempunyai pacar yang berumur setahun lebih muda dari padanya. Aku sering memergoki mereka berciuman di ruang tamu. Suatu hari aku memergoki pacarnya sedang menghisap buah dadanya di ruang tamu, mereka belingsatan buru-buru merapihkan baju. Malam harinya kakakku mendatangi kamarku dan memohon kepadaku agar tidak menceritakan apa yang aku lihat ke orang-orang. Dik, jangan bilang-bilang yah, abis tadi si yoyo pacarnya memaksa teteh, katanya. Aku Cuma mengganguk dan melongo karena kakakku masuk kekamarku menggunakan kaos yu ken si dan celana pendek ketat sambil membawa sebuah novel, sehingga paha dan dadanya yang montok jelas sekali. “hai, kok melongo???? “ …aku jadi gelagapan dan bilang “ia- ia teh, aku ngga akan bilang-bilang” kataku. Tiba-tiba dia rebahan di ranjangku dengan tertelungkup sambil membaca novel , aku memandanginya dari belakang…membuat kontolku ngaceng karena pantat kakakku seolah-olah menantang kontolku. Berkali-kali aku menelan ludah. Dan pelan-pelan aku meraba kontolku yang tegang. Kisah Nyata Sek Sedarah Sampai kira-kira lima menit, dia menoleh ke arahku dan aku langsung melepas tanganku dari kontolku dan berpura-pura belajar. Kakakku mengajakku lari pagi besok hari dan dia memintaku menbangunkannya jam 5 pagi. Aku mengiakannya. Ketika dia keluar kamarku, aku melihat goyangan pinggulnya sangat sexy, dan begitu dia menutup pintu, aku langsung mengeluarkan kontolku dan mengocoknya, tapi sialnya tiba-tiba kakakku balik lagi dan kali ini da melihatku mengocok penisku. Dia pura-pura tidak melihat dan berkata “jangan lupa bangunin teteh jam 5 pagi “. Lagi-lagi aku gelagapan “ia- ia – ia” kataku. Kakakku langsung pergi lagi sambil ngelirik ke-arah kontolku dan tersenyum. Malam itu aku ngga jadi beronani karena maul dipergoki kakakku. Pagi harinya jam 5 pagi aku ke kamarnya dan kudapari dia sedang tidur mengakang…. Lagi-lagi aku melotot melihat pemandangan itu dan aku mulai meraba-raba pahanya, sampai kira-kira 2 menit dan ku-remas paha montoknya dia terbangun danaku buru-buru melepaskan tanganku dari pahanya. Singkat cerita kami lari pagi, dia mengenakan training ketat sehingga setiap lekuk pinggul dan pantatnya terlihat sexy sekali dan tiap laki-laki yang berpapasan selalu melirik pantat itu. Begitu selesai lari pagi, kita pulang naik angkutan bus dan kebetulan penuh sesak, akibatnya kiita berdesak-desak. Entah keberuntungan atau bukan, kakaku berada di depanku sehingga pantat montoknya tepat di kontolku . Perlahan-lahan kontolku berdiri dan aku yakin kakakku merasakannya. Ketika bus semakin sesak, kontolku makin mendesak pantanya dan aku pura-pura menoleh ke-arah lain. Tiba-tiba kakakku mengoyangkan pantatnya, karuan aku kenikmatan. dik, kamu kemarin ngapain waktu kakak ke kamar kamu?” katanya “kamu onani yah??? Katanya lagi… aku diam seribu basa karena malu. makanya buru-buru cari pacar” katanya. “emang kalo ada pacar bisa digini yah?” kataku nekat sabil menonjokakan kontolku dipantatnya. “setidaknya ada pelampiasan” timpal kakakku. . “wah enak dong teteh ada pelampiasan?”tanyaku. “tapi ngga sampe gini” kata kakakku lagi sambil menggoyangkan lagi pantatnya. “knapa” tanyaku. Sebelum dia menjawab kami sudah sampai tempat tujuan. Pada sore hari itu juga sekitar jam 7 malam, ketika pulang sekolah, kudapat rumah sepi sekali dan perlahan-lahan aku masuk rumah dan ternyata kakakku dan pacarnya sedang diruang tamu saling cium dan saling raba. Aku terus mengintip dari balik pintu, sampai kepada keduanya telanjang bulat, kakakku tinggal memakai CD hitamnya dan pacarnya sudah telanjang bulat. Kulihat kakakku meremas dan mengocok kontol pacarnya yang tegang. Pelan-pelan pacarnya membuka CD kakakku dan terbukalah pantat bahenol nan montok milik kakakku. Pacarnya meremas-remas sambil meringis karena kocokan kakakku pada kontolnya. oh, aku udah ngga tahan” kata pacarnya “aku pengen masukin ke memekmu” katanya sambil mendorong kakakku sehingga tertelungkup di sofa. Ku lihat dia menindihinya dari belakang kan berusaha menyodokan kontolnya ke memek kakakku dari arah belakang. Tapi begitu nempel di pantatnya, kuliha ar maninya tumpah ke pantat kakakku…. “ohhh” dia melenguh… dan kakakku menoleh kebelakang” kok udah” tanyanya…Pacarnya bilang “maaf aku ngga tahan” katanya . Tiba-tiba lampu padam dan telepon HP sang pacar berdering dan di balik pintu aku sedang beronani ria sambil melihat kemontokan tubuh telanjang kakakku. Setelah menerima HP, sang pacar menyalakan sebatang lilin kecil datas lemari dan dia berpakaian dan buru-buru pamit. “Aku ngga anterin kedepan pintu yah “ kata kakakku sambil tetap telanjang tertelungkup di sofa….. Begitu sang pacar hilang , nafsuku sudah ke ubun-ubun, di kegelapan remang-remang aku mendekati kakakku dan setelah dekat, dari jarak kira-kira satu meter aku memandangi bagian belakang tubuh telanjang kakakku, berkali-kali menelan ludah melihat pantat bahenol kakakku. Karena udah ngga tahan, aku pelan-pelan membuka pakaianku sambl benar-benar telanjang dan kulihat kontolku yang berdiameter 4cm dan panjang 18cm berdenyut-denyut minta pelampiasan. Aku langsung menindihinya dari belakang, dan untungnya kakakku mengira sang pacar belum pulang dan masih ingin ngentot dia. “aw…., yo nama pacarnya yoyo kok ngga jadi pulang” tanyanya , karena kondisi ruangan sangat gelap sehingga dia tidak menyadari bahwa adiknya sedang berusaha memasukkan kontolnya ke memeknya. “aw….yo jangan salah masuk katanya…pelan-pelan yo aku masih perawan’ katanya memohon. Karena aku ngga ngert mana lubang memeknya, maka pelan-pelan ku bimbing tangannya untuk menggengam kontolku dan agar ditutun ke memeknya. Kisah Nyata Sek Sedarah Begitu da megang “yo, kok gede amat sih”katanya heran soalnya punya pacarnya jauh lebih kecil daripada punyaku sambil membimbing kontolku kememeknya. “dorong pelan-pelan yo”, aku menekan dan gila bener-bener nikmat “aw…yo sakittttttttt…” rintihnya pelan-pelan sambil meremas sofa. Dan begitu kontolku masuk semuanya dan aku mulai mengentotnya sambil meremas-remas pinggulnya. Aku bener-bener seperti melayang diangkasa, nikmat sekali pantat dan memek kakakku. Dia merintih-rintih keenakan.. “oh yo enak banget, terus yo” Setelah sepuluh menit dan berkeringat akhirnya aku mencapai klimaksnya dan crot…crot..crot…spermaku menyembur kedalam memeknya dan kurasakan memeknya berdenyut-denyut dan becek sekali menandakan diapun orgasme. Aku tetap membenamkan kontolku memeknya dan pelan-pelan aku mencabutnya dan meninggalkannya. “yo, mau kemana?” teriaknya…aku buru-buru memunguti pakaianku kekamarku dan masih dalam keadaan telanjang aku rebahan di ranjangku sambil kututupi dengan selimut tipis membayangkan kenikmatan yang barusan terjadi. Tba-tiba telepon berdering dan lampu menyala…..kudengar kakaku menerima telepon itu…dia herannya setengah mati karena yang menelepon adalah pacarnya si yoyo. “yo, kok kamu udah ada di rumah lagi…jangan main-main yah…kamu dimana, udah ngentot langsung lari” Beberapa saat kemudian kudengar bunyi telpon dibanting. Dan dikamarku, aku cepat-cepat mematikan lampu dan pura-pura tidur. Semenit kemudian kakakku masuk ke kamarku dan melihat aku tidur berselimut dia menghampriku dan duduk di tepi ranjangku. Di kegelapan kamarku kuintip kakakku hanya memakai handuk dan melihatku tidur ,da ngga berani membagunkanku malahan rebahan disampingku. Kesunyian …sekitar 15 menit, kemudian kuintip ternyata kakakku tertidur, dan pelan-pelan kubuka handuknya dan kulemparkan ke lantai. Lagi-lagi tubuh bugil sexy kakaku dihadapanku, malah kali in di atas ranjangku. Pelan-pelan kukakangkan kaknya sehingga memeknya menganga minta dimasukin dan dengan hati-hati aku arahkan kontolku ke memeknya dan blesssss….kembali kontolku terbenam di memekku….. Tiba-tiba dia terbangun dan kaget setengah mati karena aku adiknya senga ada diatas tubuh montoknya dengan kontol didalam memeknya. “oh, ngapain kamu????, apa-apaan ini??? Jangan? Katanya meronta. Tapi aku sudah mengenjot kontolku…Mungkin karena kenikmatan, rontaannya berubah jadi remasan di punggungku dan “oh dik enak banget….terus dik….’ Katanya sambil mengoyang-goyang pinggulnya membuat kontolku serasa dipelintir. 10 menit kemudian kucabut kontolku dari memeknya, “nungging teh” kakakku menurut saja dan melihat posisi nunggng demikian ,benar-benar pemandangan yang paling indah dan merangsang seumur hidupku. Kupukul-pukul kontolku di pantatnya dan kembali kumasukan ke memeknya dan ku gasak lagi dari belakang, kali ini sampai 30 menit dan kakakku entah keberapa orgasmenya, kurasa memeknya becek sekali dan sampai akhirnya akupun orgasme…..kuremsa pantatnya, kudekap erat sambil “ohhhh” crot…crot…crot….. maniku masuk ke rahimnya. Dan aku langsung roboh di sisinya, begitupun dia…….. Ketika aku memejamkan mata kudengar kakakku menangis….duduk di samping ranjangku…aku memeluknya dari belakang… “maafkan aku teh, aku khilaf, aku ngga tahan lihat pantat teteh”….Sambil tetap menangis dia berkata”bukan salahmu” teteh tadi di bis merangsang kamu dan teteh pikir tadi si yoyo….tapi setelah lihat kamu ada di kamar dan lihat kontolmu bau memek teteh, teteh pikir udah terlanjur dan teteh tambah yakin setelah berpikir kontol siyoyo ngga sebesar punyamu. Sampai sekarang aku masih menunggangi kakakku yang montok dan bahenol, pacarnya si yoyo masih bersamanya, menurut kakakku si yoyo ngga curiga dirinya udah ngga perawan lagi dan mereka berencana menikah tahun depan. Kisah Nyata Sek Sedarah
cerita dewasa kisah nyata