Syekh Siti Jenar yang terkenal dengan kalimat “Manunggaling Kawulo Gusti” yang dianggap sebagai bagian dari ajarannya begitu kontroversial sejarah hidupnya, apalagi di kalangan umat Muslimin. Nama asli Syekh Siti Jenar adalah Sayyid Hasan ’Ali Al-Husaini, dilahirkan di Persia, Iran. Setelah dewasa mendapat gelar Syaikh Abdul Jalil. Syekh Maghribi tiba di Jawa pada Tahun 1404 M. Beliau berasal dari daerah bernama Samarkandi, wilayah Asia Kecil. Kemudian bermukim di Campa, lalu datang ke Jawa Timur. Menurut sejarah, beliau termasuk ulama yang ahli di bidang pertanian dan pengobatan. Terbukti, hasil pertanian di wilayah Gresik meningkat cukup signifikan. Syekh Siti Jenar lahir pada tahun (829-930 Hijriah./1348-1446 Masehi.) dan wafat pada tahun (1524 Masehi.). Sejak kecil Syekh Siti Jenar bernama San Ali dan dikenal sebagai Syekh Abdul Jalil, ia adalah putra seorang ulama asal Malaka, Syekh Datuk Shaleh al-'Alawi binSyekh 'Isa 'Alawi bin Ahmadsyah Jalaluddin Husain bin Syekh 'Abdullah Khannuddin 'Azamat Khan bin Syekh Sayid 'Abdul Malik al-Qazam. Menurut buku Riwayat Wali Songo: Hidup dan Perjuangannya yang ditulis Ust Maftuh Ahnan dan Mohammad Abduh, terbitan CV Anugerah Surabaya, 1993, Syekh Siti Jenar adalah putra raja pandita (ya raja ya pandeta) dari Cirebon yang bernama Resi Bungsu. Suatu hari Syekh Siti Jenar diusir oleh ayahnya karena durhaka. Syekh Siti Jenar. Classifications Library of Congress MLCSE 2010/02611 (B) The Physical Object Pagination 224 p. Number of pages 224 ID Numbers Open Library OL30466822M uYtCjmT.

7 syair syekh siti jenar